Menangkap Momen Pada Sebuah Aksi Massa.


Aksi massa merupakan salah satu hal yang sangat menarik untuk diketahui oleh khlayak umum. Tak jarang aksi massa yang terjadi membawa perubahan besar pada kehidupan masyarakat. Lihat saja aksi 1998 yang sukses menggulingkan Soeharto sebagai presiden yang berkuasa selama 32 tahun. Momen – momen yang akan menjadi sejarah di kemudian hari pada sebuah aksi massa sangatlah layak untuk ditangkap dengan kamera.
Menjadi fotografer pada aksi massa memang memerlukan keberanian khusus, tak jarang nyawa di fotografer dapat terancam karena keadaan aksi yang tidak menentu dan dapat menimbulkan kerusuhan. Namun disitulah sensasi perjuangan seorang fotografer aksi massa. Untuk memudahkan persiapan mu sebelum terjun memotret aksi massa, baca dulu lima tips memotret aksi massa dibawah ini, siapa tahu dapat membantu dalam menghasilkan momen – momen terbaik di aksi massa yang akan kamu dokumentasikan.

1. Teks Massa



Setiap aksi massa pasti di dasari atas sebuah tuntutan, biasanya, tuntutan – tuntutan tersebut tertuang dalam sebuah teks bermedia poster atau kain. Lebih dari sekedar tulisan biasa, teks – teks yang dibawa para demonstran merupakan gambaran curahan hati para peserta aksi atas sebuah kejadian yang mereka anggap tidak benar. Teks – teks ini menjadi menarik untuk di tangkap kamera kita, karena di dalam teks tersebut terdapat pesan yang menegaskan tujuan aksi massa.

2. Ekspresi Wajah


Pada sebuah aksi massa yang benar – benar digelar atas panggilan hati nurani, emosional para peserta aksi akan sangat terlihat. Jeritan, tangisan dan riuh kebahagiaan massa aksi merupakan gambaran atas apa yang hati mereka rasakan. Foto  yang menggambarkan ekspresi – ekspresi tersebut juga berfungsi sebagai penyampai pesan pada khalayak mengenai perasaan para massa aksi, bukan tidak mungkin ekspresi wajah yang kamu tangkap dengan kamera dan kamu sebar di media sosial akan menarik simpati masyarat umum mengenai peristiwa yang di alami massa aksi.

3. Momen Klimaks


Momen klimaks adalah puncak dari aksi massa, misalnya, sekumpuluan massa berunjuk rasa menuntut turunnya Soeharto di tahun 1989, selama berhari – hari masa bertahan dijalan dan berusaha menurunkan Soeharto. Perjuangan mereka berhasil ketika Soeharto akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden RI saat itu. Momen pengunduran diri Soeharto itulah yang menjadi klimaks dari aksi 1989, saat sebuah aksi masa menemui jawaban atas tuntutan yang mereka layangkan, saat itu lah puncak dari momen aksi massa tersebut. Momen klimaks ini menjadi sangat penting untuk ditangkap dengan kamera, Karen amomen seperti ini akan menjadi sejarah yang tidak akan terulang lagi untuk kedua kalinya.

4. Pilihan Lensa


Berdasarkan pengalaman saya selama memotret momen aksi massa, lensa yang paling efisien digunakan adalah lensa tele, syukur – syukur kalau kamu punya lensa sapu jagat yang memiliki focal length 18 – 200 mm atau lebih. kondisional aksi yang kadang tidak menentu tidak jarang membuat kita kesluitan menangkap momen yang terkadang berjarak cukup jauh dari posisi kita berada. Belum lagi saat kita dipaksa menjauh dari lokasi sentral aksi karena massa yang mulai bergejolak atau bahkan karena kerusuhan. Lensa tele akan sangat membantu dalam keadaan – keadaan tidak terduga seperti itu.

5. “berani”

Seorang fotografer aksi harus memiliki keberanian untuk mendekatkan dirinya pada objek foto yang hendak ia ambil, selama kedekatan itu masih dirasa aman untuk keselamatan dirinya sendiri. Kedekatan dengan objek foto menjadi penting agar detail – detail dalam momen aksi dapat tergambar dengan jelas dan lengkap, secara tidak langsung, foto yang dekat akan mendekatkan orang yang melihat foto kita seolah ia merasakan langsung momen yang terjadi.

Itu lah beberapa hal penting menurut admin dalam menangkap momen aksi massa. Kamu punya cerita lain dalam memotret aksi massa? Di komentar ya….

0 Response to "Menangkap Momen Pada Sebuah Aksi Massa."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel